Senin, 25 November 2013

Metode Pengembangan Alenia

1. Kemampuan merinci secara maksimal gagasan utama alinea ke dalam gagasan-gagasan bawahan.
2. Kemampuan mengurutkan gagasan-gagasan bawahan ke dalam suatu urutan yang teratur.


Adapun metode pengembangan alinea antara lain :
a. Klimaks Dan Anti Klimaks
Perkembanagn gagasan dalam sebuah alinea dapat disusun dengan mempergunakan dasar klimaks, yaitu gagasan utama yang mula-mula diperinci dengan sebuah gagasan bawahan yang dianggap paling rendah kedudukannya. Berangsur-angsur dengan gagasan lain hingga ke gagasan yang paling tinggi kedudukannya. Dengan kata lain, gagasan-gagasan bawahan disusun dengan sekian macam sehingga tiap gagasan yang berikut lebih tinggi kepentingannya dari gagasan sebelumnya.
Variasi dari klimaks adalah antiklimaks yaitu, penulis memulai dari gagasan yang dianggap paling tinggi kedudukannya kemudian perlahan-lahan menurun melalui gagasan yang lebih rendah dan semakin rendah.

b. Sudut Pandangan
Yang dimaksud sudut pandangan adalah tempat dimana seorang pengarang melihat sesuatu. Tapi, sudut pandang pandangan tidak diartikan sebagai penglihatan atas suatu barang dari atas atau dari bawah. Tetapi, bagaimana kita melihat barang itu dengan mengambil suatu posisi tertentu. Bagaimana seseorang menggambarkan isi sebuah ruang? Pertama-tama ia harus mengambil sebuah posisi tertentu, kemudian secara perlahan-lahan berurutan menggambarkan barang demi barang yang terdapat dalam ruangan tersebut, dimulai dari yang paling dekat berangsur-angsur kebelakang. Sebab itu, urutan ini juga disebut urutan ruang-ruang. Sudut pandangan atau point of view ini mempunya dua pengertian,

1. Sudut pandangan ini mencakup apakah sersoalan yang sedang dibahas dilihat dari sudut pandangan orang pertama (saya, kami, kita) atau orang ke dua (engkau, kamu, saudara) atau juga bentuk tak berorang—bentuk sudut pandangan ini sama sekali tidak ada hubungan dengan dasar pengembangan sebuah alinea. Tetapi, mencangkup konsistensi sudut pandangan dari seluruh uraian.


2. Mencakup pengertian bagaimana pandangan atau anggapan penulis terhadap subjek yang telah digarapnya itu. Sudut pandang ini membuat pengarangnya memilih nada tertentu, kata-kata dan frase tertentu. Membentuk bahan mental menjadi suatu karangan, ia membantu merumuskan meksud penulis dan membatasi pokok yang akan digarapnya.

c. Perbandingan Dan Pertentangan
Yaitu suatu cara dimana pengarang menunjukkan kesamaan / perbedaan antara dua orang bjek atau gagasan dengan bertolak dari segi-segi tertentu. Kita dapat membandingkan misalnya dua tokoh pendidikan, bagaimana politik pendidikan yang dijalankannya dengan memperhatikan pola segi-segi lain untuk menerangkan gagasan sentral itu. Maksudnya untuk sampai kepada suatu penilain yang relatif mengenai ke dua tokoh tersebut. Segi-segi perbandingan dan pertentangan harus disusun sekian macam sehingga kita dapat sampai kepada gagasan sentralnya.

d. Analogi
Bila perbandingan dipertentangan memberi sejumlah ketidaksamaan dan perbedaan antar 2 hal, maka analogi merupakan perbandingan yang sistematis dari 2 hal yang berbeda tetapi dengan memperlihatkan kesamaan segi/ fungsi dari kedua hal tadi sebagai menunjukkan kesamaan-kesamaan antara 2 barang/ hal yang berlainan kelasnya. Bila seorang mengatakan: Awan dari ledakan bom atom itu, membentuk sebuah cendawan raksasa, maka perbandingan antara awan ledakan atom dan cendawan. Merupakan sebuah analogi sebab kedua hal itu sangat bebeda kelasnya, keduali kesamaan bentuknya.

e. Contoh
Sebuah gagasan yang terlalu umum sifatnya, atau generalisasi-generalisasi memerlukan ilustrasi-ilustrasi yang konkret sehingga daapt difahami oleh pmebaca. Untuk ilustrasi terhadap gagasan-gagasan atau pendapat yang umum itu maka sering dipergunakan contoh-contoh yang konkret, yang mengambil tempat dalam sbuah alinea, tetapi harus diingat bahwa sebuah contoh sama sekali tidak berfungsi untuk membuktikan pendapat seseorang. Tetapi dipakai sekedar untuk menjelaskan maksud penulis dan hal ini pengalaman-pengalaman pribadi merupakan bahan yang paling efektif untuk setiap pengarang.

f. Proses
Sebuah dasar lain yang dapat juga dipergunakan untuk menjaga agar perkembangan sebuah alinea dapat disusun secara teratur adalah proses. Proses merupakan suatu urutan dari suatu kejadian/ peristiwa.

Dalam menyusun sebuah proses diperlukan hal-hal sebagai berikut:
- Penulis harus mengetahui perincian-perincian secara menyeluruh
- Penulis harus membagi proses tersebut atas tahap-tahap kejadiannya, bila tahap-tahap kejadian ini berlangsung dalam waktu-waktu yang berlainan, maka penulis harus memisahkan dan mengurutkannya secara kronologis
- Penulis harus menjelaskan tiap tahap dalam detail yang cukup tegas sehingga pembacaan dapat melihat seluruh proses itu dengan jelas.Sehigga proses itu menyangkut jawaban atas pertanyaan-pertanyaan bagaimana mengerjakan hal itu? Bagaimana bekerjanya? Bagaimana barang itu disusun? Bagaimana hal itu terjadi?.

g. Sebab-Akibat
Perkembangan sebuah alinea dapat juga pula dinyatakan dengan mempergunakan sebab-akibat sebagai dasar, dan hal ini sebab bisa bertindak sebagai gagasan utama, sedangkan akibat sebagai perincian pengembangannya. Tetapi daapt juga dibalik akibat dijadikan gagasan utama sedangkan untuk memahami sepenuhnya akibat itu perlu dikemukakan sejumlah sebab sebagai perinciaanya.
Persoalannya sebab akibat sebenarnya sangat dekat hubungannya dengan proses, bila proses itu dipecah-pecahkan untuk mencari hubungan antara bagian-bagianya, maka proses itu dapat dinamakan proses kausal/ proses sebab akibat. Sebuah variasi dari sebab akibat ini adalah pemecahan masalah, pemecahan maslah yang bertolak dari hubungan kausal, tetapi tidak berhenti disitu saja, ia masih berjalan lebih lanjut menunjukkan jalan-jalan keluar untuk menjauhkan sebab-sebab tersebut atau menjauhkan akibat yang dihasilkan oleh sebab-sebab.

h. Umum-Khusus Dan Khusus-Umum
Kedua cara ini, yaitu umum-khusus dan khusus-umum cara ini merupakan cara yang paling umum untuk mengembangkan gagasan-gagasan dalam sebuah alinea secara teratu. Dalam hal yang pertama gagasan utamanya di tempatkan pada awal alinwa, serta pengkhususan atau perincian-perincianya terdapat dalam kalimat berikutnya, sebaliknya dalam hal yang kedua mula-muladikemukakan perincianya, kemudian pada akhir alinea generalisasinya. Jadi yang satu bersifat deduktif, sedangkan lainnya bersifat induktif.
Sebuah variasi dalam kedua jenis alinea itu adalah semacam penggabungan. Yaitu pada awal alinea terdapat gagasan utamanya ( jadi bersifat umum-khusus). Tetapi pada akhir alinea gagasan utama tadi diulang sekali lagi ( jadi bersifat khusus-umum ).

i. Klasifikasi
Yang dimaksud dengna klasifikasi adalah sebuah proses untuk mengelompkkan barang-barang yang dianggap mempunyai kesamaan-kesamaan tertentu. Sebab itu klasifikasi bekerja kedua arah yang berlawanan.yaitu pertama, mempersatukan satuan-satuan kedalam kelompok, dan kedua, memisahkan kesatuan tadi dari kelompok yang lain. Dengan demikian klasifikasi mempunyai persamaan-persamaan tertentu baik dengan pertentangan dan perbandingan maupun dengan umum-khusus dan khusus-umum

j. Definisi luas
Yang dimaksud definisi dalam pembentukan sebuah alinea adalah usaha pengarang untuk memberikan keterangan atau arti terhadap sebuah istilah atau hal. Disini kita tidak menghadapi hanya satu kalimat ( lihat definisi dalam baggian tentang kalimat), tetapi suatu rangkaian kalimat yag membentuk sebuah alinea. Malahan kadang-kadang untuk memberi pengertian yang bulat tentang pengertian itu, satu alinea dianggap belum cukup, sehingga diperlukan rangkaian dari pada alinea-alinea. Malahan dapat pulan dalam bentuk sebuah buku. Namun prinsip-prinsip definisi tetap sama. Di sini kita lebih sering menghadapi sebuah definisi luas daripada definisi formal biasa, atau definisi dengan menerapkan etimmologi kata atau istilah tersebut.

k. Perkembangan Dan Kepaduan Antar Alinea
Kesatuan-kesatuan yang kita sebut alinea ini tidak berdiri sendiri, tetapi merupakan suatu unsur yang kecil dalam sebuah unit yang lebih besar, entah berupa bab maupun untu yang berupa sebuah karangan yang lengkap. Karena alinea merupakan unit yang lebih kecil, maka harus dijaga agar hubungan antara alinwa yang satu dengan alinea yang lain, yang bersama-sama membentuk unit yang lebih besar itu terjalin dengan baik.
Tiap tulisan yang baik selalu akan berlolak dari sebuah tesis karya ilmiah. Tesis itulah yang dikembangkan dalam alinea-alinea yang mempunyai pertaliann yang jelas, baik pertalian dalam perkembangan gagasan maupun perpaduan alinea-alineanya. Karena hubungan yang jelas itulah pembaca dapat mengikuti uraian itu dengan jelas dan mudah.
Seperti halnya dengan alinea, maka perpaduan antara alinea dapat juga dijamin dengan cara-cara seperti yang telah digunakan dalam sebuah alinea yaitu: repitisi yang dinamakan anafora. Anafora adalah perulangan kata yang sama pada kalimat yang berurutan atau dalam hal ini juga pada awal alinea yang berurutan. Disamping kata-kata kunci bisa dipergunakan kata ganti.
sumber : http://raipeza24.blogspot.com/2011/10/pengertian-paragraf-alenia.html

Jumat, 11 Oktober 2013

Ragam dan Laras Bahasa

Ragam Bahasa adalah kekuatan variasi bahasa menurut pemakaian
dengan topik yang dibicarakan

Media pengantar dan sarana
ada dua :
1. Ragam bahasa lisan berupa alat ucap
2. Ragam bahasa tulisan berupa huruf

Situasi dan pemakaian
ada dua :
1.lisan -> bahasa dalam pengucapan
2.tulisan -> bahasa dalam tulisan

laras bahasa adalah kesesuaian antara bahasa dan pemakaianya setiap laras bahasa memiliki ciri
dan gaya sendiri
Jenis laras bahasa-> kesesuaian :
-ilmiah
-seni ilmiah
-non ilmiah

CONTOH dalam tulisan bahasa :
- contoh lisan : budi sedang membuat sesuatu
-contoh tulisan : budi sedang membuatkan sesuatu

BAHASA INDONESIA DALAM TULISAN ILMIAH
Tulisan ilmiah adalah tulisan yang disusun secara sistematis dan logis

Contoh kalimat dalam:
-bahasa tulisan ilmiah : Mahasiswa sering mendapatkan tugas yang berat sehingga kemampuan berfikirnya menjadi menurun
-bahasa tulisan seni ilmiah : Pengajaran yang diterapkan guru tersebut selalu terampil
-bahasa tulisan non ilmiah : Dosen mengajarkan mahasiswanya untuk tepat belajar


Sumber: 
http://evanddemons.blogspot.com/2010/10/ragam-dan-laras-bahasa.html

Peranan dan Fungsi Bahasa

1. Pendapat Tentang Peranan Bahasa Indonesia dalam Konsep Ilmiah Sebagai Alat Untuk Menyerap dan Mengungkapkan Hasil Pemikiran

Sebelum saya mengungkapkan pendapat saya tentang peranan Bahasa Indonesia dalam Konsep Ilmiah Sebagai Alat Untuk Menyerap dan Mengungkapkan Hasil Pemikiran, saya akan memaparkan pengertian bahasa secara umum dan beberapa fungsi dari bahasa itu sendiri. Berikut kutipan yang dapat menggambarkan definisi bahasa serta fungsinya.
Secara umum bahasa didefinisikan sebagai lambang. Bahasa adalah alat komunikasi yang berupa system lambang bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia. Sebagaimana kita ketahui, bahasa terdiri atas kata-kata atau kumpulan kata. Masing-masing mempunyai makna, yaitu, hubungan abstrak antara kata sebagai lambang dengan objek atau konsep yang diwakili. Kumpulan kata atau kosakata itu oleh ahli bahasa disusun secara alfabetis, atau menurut urutan abjad, disertai penjelasan artinya dan kemudian dibukukan menjadi sebuah kamus atau leksikon. Pada saat kita berbicara atau menulis, kata-kata yang kita ucapkan atau kita tulis tidak tersusun begitu saja, melainkan mengikuti aturan yang ada.

Untuk mengungkapkan gagasan, pikiran atau perasaan, kita harus memilih kata-kata yang tepat dan menyusun kata-kata itu sesuai dengan aturan bahasa. Seperangkat aturan yang mendasari pemakaian bahasa, atau yang kita gunakan sebagai pedoman berbahasa inilah yang disebut tata bahasa.
Fungsi utama bahasa, seperti disebutkan di atas, adalah sebagai alat komunikasi, atau sarana untuk menyampaikan informasi (fungsi informatif). Tetapi, bahasa pada dasarnya lebih dari sekadar alat untuk menyampaikan informasi, atau mengutarakan pikiran, perasaan, atau gagasan, karena bahasa juga berfungsi:
  • Untuk tujuan praktis: mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari.
  • Untuk tujuan artistik: manusia mengolah dan menggunakan bahasa dengan seindah-indahnya guna pemuasan rasa estetis manusia.
  • Sebagai kunci mempelajari pengetahuan-pengetahuan lain, di luar pengetahuan kebahasaan.
  • Untuk mempelajari naskah-naskah tua guna menyelidiki latar belakang sejarah manusia, selama kebudayaan dan adat-istiadat, serta perkembangan bahasa itu sendiri (tujuan filologis).
Dikatakan oleh para ahli budaya, bahwa bahasalah yang memungkinkan kita membentuk diri sebagai makhluk bernalar, berbudaya, dan berperadaban. Dengan bahasa, kita membina hubungan dan kerja sama, mengadakan transaksi, dan melaksanakan kegiatan sosial dengan bidang dan peran kita masing-masing.

Dengan bahasa kita mewarisi kekayaan masa lampau, menghadapi hari ini, dan merencanakan masa depan. Jika dikatakan bahwa setiap orang membutuhkan informasi itu benar. Kita ambil contoh,misalnya,mahasiswa. Ia membutuhkan informasi yang berkaitan dengan bidang studinya agar lulus dalam setiapujian dan sukses meraih gelar atau tujuan yang diinginkan. Seorang dokter juga sama.

 Ia memerlukan informasi tentang kondisi fisik dan psikis pasiennya agar dapat menyembuhkannya dengan segera. Contoh lain, seorang manager yang mengoperasikan, mengontrol, atau mengawasi perusahaan tanpai nformasi tidak mungkin dapat mengambil keputusan atau menentukan kebijakan. Karena setiap orang membutuhkan informasi, komunikasi sebagai proses tukar-menukar informasi, dengan sendirinya bahasa juga mutlak menjadi kebutuhan setiap orang.

Nah disini yang dapat saya jelaskan tentang peranan Bahasa Indonesia dalam konsep ilmiah sebagai alat untuk menyerap dan mengungkapkan pemikiran adalah dimana fungsi Bahasa Indonesia itu sendiri sebagai alat komunikasi terlihat jelas untuk mengungkapkan apa saja yang kita pikirkan sehingga orang lain bisa mengerti apa yang kita maksudkan. Karena tidak mungkin seseorang dapat mengetahui apa yang kita sampaikan kalau tidak kita ungkapkan dengan lisan. Sedangkan yang dimaksud peran sebagai alat untuk menyerap adalah timbal balik dari istilah mengungkapkan yang sebelumnya saya paparkan.

Contohnya bila kita mengucapkan satu kata pada seseorang misalkan kita katakan "bunga", otomatis bila bahasa yang digunakan sama (Bahasa Indonesia) si pendengar akan menangkap atau mendengar terlebih dahulu perkataan kita dan langsung terproses kata "bunga" tersebut di dalam otak si pendengar sehingga dia dapat memahami apa yang dikatakan oleh lawan bicaranya.

2. Fungsi Bahasa Indonesia Secara Umum :
a) Sebagai Alat Komunikasi
Sebagai alat komunikasi, bahasa merupakan saluran perumusan maksud kita, melahirkan perasaan kita dan memungkinkan kita menciptakan kerja sama dengan sesama warga. Ia mengatur berbagai macam aktivitas kemasyarakatan, merencanakan dan mengarahkan masa depan kita (Gorys Keraf, 1997 : 4). Komunikasi merupakan akibat yang lebih jauh dari ekspresi diri. Komunikasi tidak akan sempurna bila ekspresi diri kita tidak diterima atau dipahami oleh orang lain.
Pada saat kita menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi, kita sudah memiliki tujuan tertentu. Kita ingin dipahami oleh orang lain. Kita ingin menyampaikan gagasan dan pemikiran yang dapat diterima oleh orang lain. Kita ingin membuat orang lain yakin terhadap pandangan kita. Kita ingin mempengaruhi orang lain. Lebih jauh lagi, kita ingin orang lain membeli atau menanggapi hasil pemikiran kita. Jadi, dalam hal ini pembaca atau pendengar atau khalayak sasaran menjadi perhatian utama kita. Kita menggunakan bahasa dengan memperhatikan kepentingan dan kebutuhan khalayak sasaran kita.
Pada saat kita menggunakan bahasa untuk berkomunikasi, antara lain kita juga mempertimbangkan apakah bahasa yang kita gunakan laku untuk dijual. Oleh karena itu, seringkali kita mendengar istilah “bahasa yang komunikatif”. Misalnya, kata makro hanya dipahami oleh orang-orang dan tingkat pendidikan tertentu, namun kata besar atau luas lebih mudah dimengerti oleh masyarakat umum..Dengan kata lain, kata besar atau luas,dianggap lebih komunikatif karena bersifat lebih umum. Sebaliknya, kata makro akan memberikan nuansa lain pada bahasa kita, misalnya, nuansa keilmuan, nuansa intelektualitas, atau nuansa tradisional.
Menurut Gorys Keraf (1997 : 1), Bahasa adalah alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Mungkin ada yang keberatan dengan mengatakan bahwa bahasa bukan satu-satunya alat untuk mengadakan komunikasi. Mereka menunjukkan bahwa dua orang atau pihak yang mengadakan komunikasi dengan mempergunakan cara-cara tertentu yang telah disepakati bersama. Lukisan-lukisan, asap api, bunyi gendang atau tong-tong dan sebagainya. Tetapi mereka itu harus mengakui pula bahwa bila dibandingkan dengan bahasa, semua alat komunikasi tadi mengandung banyak segi yang lemah.
Bahasa memberikan kemungkinan yang jauh lebih luas dan kompleks daripada yang dapat diperoleh dengan mempergunakan media tadi. Bahasa haruslah merupakan bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Bukannya sembarang bunyi. Dan bunyi itu sendiri haruslah merupakan simbol atau perlambang.
b) Sebagai Alat Untuk Mengembangkan Ilmu Pengetahuan
Bahasa merupakan alat komunikasi antara yang satu dengan yang lain. Dengan bahasa, semua hal dapat dimengerti maksud dan tujuan tertentu. Selain itu bahasa juga digunakan untuk menyampaikan suatu hal, pendapat, ide kepada orang lain agar bisa memahami apa yang kita inginkan. Menurut Sunaryo (2000:6), tanpa adanya bahasa (temasuk bahasa Indonesia) IPTEK tidak dapat tumbuh dan berkembang.
Semakin berkembangnya teknologi didalam kehidupan kita akan berdampak juga pada perkembangan dan pertumbuhan bahasa sebagai sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi
Semakin berkembangnya teknologi didalam kehidupan kita akan berdampak juga pada perkembangan dan pertumbuhan bahasa sebagai sarana pendukung pertumbuhan bahasa sebagai sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi.
Selain itu bahasa Indonesia didalam struktur budaya, ternyata  memiliki kedudukan, fungsi, dan peran ganda, yaitu sebagai akar dan produk budaya yang sekaligus berfungsi sebagai sarana berpikir dan sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tanpa peran bahasa serupa itu, ilmu pengetahuan dan teknologi tidak akan dapat berkembang.
Bahasa Indonesia juga digunakan sebagai alat pengembangan kebudayaan nasional, ilmu pengetahuan dan teknologi. Bahasa Indonesia merupakan alat yang digunakan sebagai bahasa media massa untuk menunjang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Sumber : 
http://anjarpras.blogspot.com/2011/10/peranan-dan-fungsi-bahasa-indonesia.html