Selasa, 20 November 2012

Kentut, jangan di tahan!


Banyak orang berlama-lama menahan kentut karena malu diledek teman-teman di sekitarnya. Padahal kentut itu menyehatkan. Kalau merasa malu baunya menganggu orang lain, ada baiknya tak perlu ditahan, tapi cukup menyingkir di tempat sepi, dan kemudian, “Tuuuuuut...!” Lega bukan? Asal tahu saja, kentut itu sehat dan karena menandakan sistem pencernaan dan usus berfungsi normal. Selama ini yang banyak diketahui orang, kentut dipicu dari makanan seperti kacang-kacangan, kedelai atau fast food yang merupakan jenis makanan penyebab flatulensi (perut kembung). Jika perut sudah kembung, tak berapa lama kemudian mungkin anda akan mengeluarkan gas si kentut. Tapi bukan makanan saja yang bisa memicu buang angin alias kentut ini.

Setidaknya ada delapan faktor yang mungkin menjadi pemicunya. Kentut itu sehat karena menandakan gerakan peristaltik usus hingga anus berjalan normal. Meski demikian, kalau kentutnya keseringan, ini juga menandakanketidakberesan yang harus segera diberesi. Terlalu sering kentut isyarat gangguan di sistem pencernaan. Tapi sepanjang masih bisa kentut, bersyukurlah! Tentunya anda pernah mendengar seseorang harus menjalani operasi hanya karena tidak bisa kentut! Perancang busana kondang, Ramli, pernah dirawat beberapa hari di Rumah Sakit Islam, Cempaka Putih, Jakarta, awal November 2009 lalu karena tak bisa kentut. Perkara perkentutan saja ternyata bisa sangat merepotkan seorang desainer kondang seperti Ramli. Sementara kalau anda keseringan kentut, waspadai pula apa penyebabnya agar segera bisa dicarikan jalan keluarnya. Ada delapan hal yang bisa memicu seseorang terlalu sering kentut.

1. Naik Pesawat

Saat berada di lingkungan bertekanan udara rendah. Gas yang terperangkap dalam tubuh akan terdorong keluar sehingga anda cenderung ingin kentut.

2. Gigi palsu yang dipasang tidak benar

Jika anda punya gigi palsu tapi pemasangannya kurang pas, maka akan banyak udara yang terjebak di sela-sela gigi. Lalu ketika menelan, udara akan ikut masuk ke dalam tubuh dan memungkinkan terjadinya kentut.

3. Anoreksia
Ketika tidak ada makanan yang masuk ke dalam perut, lama kelamaan usus bisa mengecil. Tak hanya gas yang terperangkap di dalamnya, tapi juga bakteri. Alhasil, orang anoreksia cenderung mengeluarkan gas (kentu) yang bau.

4. Makan Permen Karet

Semakin banyak mengunyah permen karet, semaki banyak pula gas yang berada di mulut. Selain itu pemanis buatan yang ada di permen karet biasanya sulit dicerna tubuh sehingga menimbulkan gas.

5. Mengisap Ganja

Sama halnya dengan mengunyah permen karet, mengisap ganja juga memicu kentut karena banyaknya udara yang masuk melalui kegiatan inhalasi.

6. Minum Bir

Bir bisa memicu pengeluarang gas dari 3 faktor, yaitu air, karbonasi dan alkohol.

7. Kanker

Punya penyakit kanker, terutama kanker perut dan usus besar biasanya bisa menyebabkan pengeluarang gas atau kentut terus-menerus.

8. Konstipasi (Sembelit)

Meskipun terjadi penghambatan akibat konstipasi, tapi gas akan selalu mencari cara untuk keluar. Akan ada ruang kecil untuk gas keluar dari perut dan baunya akan lebih menyengat.

Normalnya Kurang dari 14 Kali Sehari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar